Siapa kau?
Aku tak mengenalmu..
Menyusup dalam kehidupan ini..
Hingga terkadang menguasainya..
Aku tak pernah menyalahkanmu..
Hanya saja bagaimana caramu dan caraku..
Menjadi sebuah alunan melodi yang seimbang..
Dan seketika semuanya hampa dan kosong..
Berhentilah..
Hilanglah bersama tekanan atmosfer kehidupan ini..
Hingga kau bisa menutupi lapisan ozon yang berlubang..
Dan kau dan aku melihat pelangi tiga warna..
Sampai kapan?
Memang inilah konsekuensi yang harus di tebus ..
Menyadarinya dan selalu..
Kau mau bersamaku hingga satu purnama itu berubah menjadi purnama lain..
Aku jengah..
Haruskah ku pergi dari garis ku..
Dan mulai lari tanpa arah..
Hilang kendali dan semakin menguasaiku..
Semuanya telah berakhir..
Aku menerimanya..
Aku tak akan memaksa alam semesta harus menuruti keinginanku lagi..
Biarlah ku lepas tali penyangga yang mengikatku dan pergi ke jurang itu..
Hingga aku tau seberapa dalam dan gelapnya di sana..
Heii, disini tidak terlalu gelap..
Masih merasakan sakitnya kegelapan yang merasuki hati..
Masih menata anak tangga untuk keluar dari jurang ini..
Dan masih takut akan ada jurang lain yang menanti..
Semuanya normal..
Bukankah ini yang memang harus terjadi?
Hingga panca indra ini lemah menahan..
Dan pada akhirnya merasakan hal baru..
Tidaklah buruk menjadi yang baru..